Joni, Sang Pemberani Pemanjat Tiang Bendera Sang Saka Merah Putih dalam Upacara Bendera 17 Agustus 2018 diundang Presiden
viralon123 -- Joni atau Yohanes Ande Kala Marcal (13) yang kini tengah viral karena aksinya yang berani memanjat tiang bendera sang saka merah putih untuk memperbaiki tali pengerek bendera yang tersangkut pada saat upacara peringatan HUT RI ke-73 di Pantai Motaain, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT) akhirnya diundang ke Jakarta.
Selain akan bertemu dengan Menpora, kedatangan joni ke ibukota juga untuk bertemu dengan Presiden Joko Widodo dan menjadi tamu istimewa pada pembukaan Asian Game 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SU GBK).
Kedatangan Joni ke Jakarta ditemani oleh kedua orang tuanya Viktorino Fahik Marcal dan Lorenca Gama juga didampingi langsung oleh Kapolres Belu AKBP C. Tobing dan Dandim 1605 Belu Letkol Inf Putu Dwi.
Joni yang kini bersekolah di SMP Negeri Silawan kelas VII itu, diundang oleh pemerintah pusat dan nantinya akan menerima penghargaan atas keberaniannya demi menyelamatkan pengibaran bendera sang saka merah putih.
Ternyata bocah pemberani tersebut berdarah asli Timor Leste karena lahir dari pasangan orangtua bekas pengungsi Timor Timur yang memilih menetap di Indonesia setelah tanah kelahirannya itu berpisah dari NKRI pasca jajak pendapat di 1999 silam.
Sejak mengungsi pasca-Timor Timur lepas dari pangkuan RI, pasangan ini memilih menetap di Silawan, Kabupaten Belu dari Atambua, Ibu Kota Kabupaten Belu.
Yohanes Ande Kala Marcal atau Joni merupakan sosok bocah yang patut dicontoh dan menginspirasi, karena keberaniannya ia mampu mengangkat nama baik keluarga dan orangtuanya.
Usut punya usut, ternyata sang bocah itu ketika diwawancara oleh salah satu media, ia bercita-cita ingin menjadi seorang tentara, semoga saja keinginan sang bocah dapat terwujud suatu hari kelak.
Selamat Joni, sang bocah pemberani penyelamat pengibaran bendera sang saka merah putih.
viralon123 -- Joni atau Yohanes Ande Kala Marcal (13) yang kini tengah viral karena aksinya yang berani memanjat tiang bendera sang saka merah putih untuk memperbaiki tali pengerek bendera yang tersangkut pada saat upacara peringatan HUT RI ke-73 di Pantai Motaain, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT) akhirnya diundang ke Jakarta.
Selain akan bertemu dengan Menpora, kedatangan joni ke ibukota juga untuk bertemu dengan Presiden Joko Widodo dan menjadi tamu istimewa pada pembukaan Asian Game 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SU GBK).
Kedatangan Joni ke Jakarta ditemani oleh kedua orang tuanya Viktorino Fahik Marcal dan Lorenca Gama juga didampingi langsung oleh Kapolres Belu AKBP C. Tobing dan Dandim 1605 Belu Letkol Inf Putu Dwi.
Joni yang kini bersekolah di SMP Negeri Silawan kelas VII itu, diundang oleh pemerintah pusat dan nantinya akan menerima penghargaan atas keberaniannya demi menyelamatkan pengibaran bendera sang saka merah putih.
Ternyata bocah pemberani tersebut berdarah asli Timor Leste karena lahir dari pasangan orangtua bekas pengungsi Timor Timur yang memilih menetap di Indonesia setelah tanah kelahirannya itu berpisah dari NKRI pasca jajak pendapat di 1999 silam.
Sejak mengungsi pasca-Timor Timur lepas dari pangkuan RI, pasangan ini memilih menetap di Silawan, Kabupaten Belu dari Atambua, Ibu Kota Kabupaten Belu.
Yohanes Ande Kala Marcal atau Joni merupakan sosok bocah yang patut dicontoh dan menginspirasi, karena keberaniannya ia mampu mengangkat nama baik keluarga dan orangtuanya.
Usut punya usut, ternyata sang bocah itu ketika diwawancara oleh salah satu media, ia bercita-cita ingin menjadi seorang tentara, semoga saja keinginan sang bocah dapat terwujud suatu hari kelak.
Selamat Joni, sang bocah pemberani penyelamat pengibaran bendera sang saka merah putih.
No comments